hmmm sudah beberapa bulan ini saya ga pernah lagi nulis tutorial tentang coding, apalagi khusus tentang Codeigniter. Ada banyak ide yang ingin saya tuliskan, tetapi rasa-rasanya waktunya belum nemu. Ah apalagi tutorial yang membahas Codeigniter sudah banyak bertebaran di internet, baik itu hasil karya sendiri maupun copas dari web lain, atau bermodalkan google translate 😀
Framework oh framework, suatu hal yang lagi booming sekarang ini, buka milis pasti ada yang nanya framework, buka forum juga.. Dan yang paling sering ditanyakan adalah “perlu ga sih kita pake framework??” Ketika saya melihat pertanyaan itu, yang terbesit dalam pikiran saya adalah, yang dimaksud dalam pertanyaan tersebut “framework itu sendiri” dan “framework yang mana”
Kembali ke pengertian framework itu sendiri, yang sering saya temukan adalah ” kerangka sebuah aplikasi (baik itu web, desktop, dll) yang berisi kumpulan library, class, function dan lainnya yang sekiranya umum dan sering digunakan dalam pembuatan aplikasi tersebut yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan aplikasi yang menggunakan kerangka program tersebut.
Nah kalau melihat definisi tersebut, jawaban dari “perlukah memakai framework ?” adalah perlu. Setiap aplikasi yang siap pakai (bukan setengah aplikasi) pasti terdiri dari ratusan bahkan ribuan baris kode (LOC). Apabila kode-kode atau syntax tersebut tidak kita organisir dengan baik, pastinya akan membuat program kita akan menjadoi over bloated dan banyak mengandung spaghetti code. Tetapi apabila kita mengorganisasi dengan baik, kita buat fungsi dan class yang benar sesuai tugasnya masing-masing, diharapkan kode yang kita buat akan menjadi lebih mudah dibaca, dipahami dan digunakan kembali dikemudian hari.
Ada mungkin diantara kita berpendapat “lebih puas coding dari awal”. Kalo seperti itu yang saya tanyakan “dari awal yang mana?” buat file satu persatu, class demi class, function demi function sehingga menjadi sebuah aplikasi jadi. Kalau suatu waktu ada proyek membangun program yang hampir mirip, apakah harus melakukan hal seperti itu lagi? pasti akan membuang banyak waktu. Akan lebih baik jika class yang sudah kita bangun, kita rapikan, kita dokumentasikan agar suatu saat bisa kita gunakan lagi. Nah dengan demikian kita sudah membuat “framework” untuk aplikasi kita.
Framework yang mana?
Sekarang banyak sekali framework yang bergelimpangan dan bertebaran di jagat Internet. Mau gratis atau berbayar, mau yang file nya kecil atau yang besar, tinggal pilih sesuai keinginan dan kebutuhan. Bagi saya, menggunakan framework yang sudah ada dipasaran (ex. codeigniter, yii, symfony, ruby on rails, django) bukanlah suatu masalah. Tidak ada framework yang jelek, yang ada hanyalah jurang maksimalnya kita menggunakan framework tersebut.
Menggunakan framework membuat kode program kita menjadi lebih teratur dan terorganisir. Membuat kita belajar bagaimana agar kode kita mudah dibaca orang lain (apabila kita bekerja tim).
Kesimpulannya yang saya ambil adalah, setiap aplikasi pasti memerlukan dasar dan kerangka yang biasa disebut framework. Tentang framework yang akan digunakan, apakah memilih framework buatan sendiri atau framework yang sudah ada, itu tergantung kebutuhan dan kemampuan kita.
Pesan hari ini : Liat wajah bayi yang menguap dan tidur itu sungguh indah rasanya 🙂
thanks…